Welcome Back Para Petualang

Coretan-Coretan yang berisi Informasi Unik dan juga "Informasi Perkembangan Tataruang Indonesia dan Dunia"

Kamis, 31 Maret 2011

Ashabul Kahfi


Berikut ini adalah cerita tentang ashabul kahfi .


Sebagaimana dalam firmah allah :
"(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung kedalam gua lalu mereka berdoa, "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)." (QS al-Kahfi:10).

Dengan panjang lebar kitab Qishashul Anbiya mulai dari halaman 566 meriwayatkan sebagai berikut:
Dikala Umar bin Khattab memangku jabatan sebagai Amirul Mukminin, pernah datang kepadanya beberapa orang pendeta Yahudi. Mereka berkata kepada Khalifah, "Hai Khalifah Umar, anda adalah pemegang kekuasaan sesudah Muhammad dan sahabatnya, Abu Bakar. Kami hendak menanyakan beberapa masalah penting kepada anda. Jika anda dapat memberi jawaban kepada kami, barulah kami mau mengerti bahwa Islam merupakan agama yang benar dan Muhammad benar-benar seorang Nabi. Sebaliknya, jika anda tidak dapat memberi jawaban, berarti bahwa agama Islam itu bathil dan Muhammad bukan seorang Nabi.
"Silahkan bertanya tentang apa saja yang kalian inginkan," sahut Khalifah Umar.
"Jelaskan kepada kami tentang induk kunci (gembok) mengancing langit, apakah itu?" Tanya pendeta-pendeta itu, memulai pertanyaan-pertanyaannya. "Terangkan kepada kami tentang adanya sebuah kuburan yang berjalan bersama penghuninya, apakah itu? Tunjukkan kepada kami tentang suatu makhluk yang dapat memberi peringatan kepada bangsanya, tetapi ia bukan manusia dan bukan jin! Terangkan kepada kami tentang lima jenis makhluk yang dapat berjalan di permukaan bumi, tetapi makhluk-makhluk itu tidak dilahirkan dari kandungan ibu atau induknya! Beritahukan kepada kami apa yang dikatakan oleh burung puyuh (gemak) disaat ia sedang berkicau! Apakah yang dikatakan oleh ayam jantan dikala ia sedang berkokok! Apakah yang dikatakan oleh kuda disaat ia sedang meringkik? Apakah yang dikatakan oleh katak diwaktu ia sedang bersuara? Apakah yang dikatakan oleh keledai disaat ia sedang meringkik? Apakah yang dikatakan oleh burung pipit pada waktu ia sedang berkicau?"
Khalifah Umar menundukkan kepala untuk berpikir sejenak, kemudian berkata, "Bagi Umar, jika ia menjawab 'tidak tahu' atas pertanyaan-pertanyaan yang memang tidak diketahui jawabannya, itu bukan suatu hal yang memalukan!''
Mendengar jawaban Khalifah Umar seperti itu, pendeta-pendeta Yahudi yang bertanya berdiri melonjak-lonjak kegirangan, sambil berkata, "Sekarang kami bersaksi bahwa Muhammad memang bukan seorang Nabi, dan agama Islam itu adalah bathil!"
Salman Al-Farisi yang saat itu hadir, segera bangkit dan berkata kepada pendeta-pendeta Yahudi itu: "Kalian tunggu sebentar!"
Ia cepat-cepat pergi ke rumah Ali bin Abi Thalib. Setelah bertemu, Salman berkata: "Ya Abal Hasan, selamatkanlah agama Islam!"
Imam Ali r.a. bingung, lalu bertanya: "Mengapa?"
Salman kemudian menceritakan apa yang sedang dihadapi oleh Khalifah Umar bin Khattab. Imam Ali segera saja berangkat menuju ke rumah Khalifah Umar, berjalan lenggang memakai burdah (selembar kain penutup punggung atau leher) peninggalan Rasulullah SAW. Ketika Umar melihat Ali bin Abi Thalib datang, ia bangun dari tempat duduk lalu buru-buru memeluknya, sambil berkat,: "Ya Abal Hasan, tiap ada kesulitan besar, engkau selalu kupanggil!"
Setelah berhadap-hadapan dengan para pendeta yang sedang menunggu-nunggu jawaban itu, Ali bin Abi Thalib herkata, "Silahkan kalian bertanya tentang apa saja yang kalian inginkan. Rasulullah SAW sudah mengajarku seribu macam ilmu, dan tiap jenis dari ilmu-ilmu itu mempunyai seribu macam cabang ilmu!"
Pendeta-pendeta Yahudi itu lalu mengulangi pertanyaan-pertanyaan mereka. Sebelum menjawab, Ali bin Abi Thalib berkata, "Aku ingin mengajukan suatu syarat kepada kalian, yaitu jika ternyata aku nanti sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan kalian sesuai dengan yang ada di dalam Taurat, kalian supaya bersedia memeluk agama kami dan beriman!" "Ya baik!" jawab mereka.
"Sekarang tanyakanlah satu demi satu," kata Ali bin Abi Thalib.
Mereka mulai bertanya, "Apakah induk kunci (gembok) yang mengancing pintu-pintu langit?"
"Induk kunci itu," jawab Ali bin Abi Thalib, "ialah syirik kepada Allah. Sebab semua hamba Allah, baik laki-laki ataupun wanita, jika ia bersyirik kepada Allah, amalnya tidak akan dapat naik sampai kehadirat Allah!"
Para pendeta Yahudi bertanya lagi, "Anak kunci apakah yang dapat membuka pintu-pintu langit?"
Ali bin Abi Thalib menjawab, "Anak kunci itu ialah kesaksian (syahadat) bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah!"
Para pendeta Yahudi itu saling pandang di antara mereka, sambil berkata, "Orang itu benar juga!" Mereka bertanya lebih lanjut, "Terangkanlah kepada kami tentang adanya sebuah kuburan yang dapat berjalan bersama penghuninya!"
"Kuburan itu ialah ikan hiu (hut) yang menelan Nabi Yunus putera Matta," jawab Ali bin Abi Thalib. "Nabi Yunus AS dibawa keliling ketujuh samudera!"
Pendeta-pendeta itu meneruskan pertanyaannya lagi, "Jelaskan kepada kami tentang makhluk yang dapat memberi peringatan kepada bangsanya, tetapi makhluk itu bukan manusia dan bukan jin!"
Ali bin Abi Thalib menjawab, "Makhluk itu ialah semut Nabi Sulaiman AS putera Nabi Dawud AS, Semut itu berkata kepada kaumnya, 'Hai para semut, masuklah ke dalam tempat kediaman kalian, agar tidak diinjak-injak oleh Sulaiman dan pasukan-nya dalam keadaan mereka tidak sadar!"
Para pendeta Yahudi itu meneruskan pertanyaannya, "Beritahukan kepada kami tentang lima jenis makhluk yang berjalan diatas permukaan bumi, tetapi tidak satu pun diantara makhluk-makhluk itu yang dilahirkan dari kandungan ibunya atau induknya!"
Ali bin Abi Thalib menjawab, "Lima makhluk itu ialah, pertama, Adam. Kedua, Hawa. Ketiga, Unta Nabi Shaleh. Keempat, Domba Nabi Ibrahim. Kelima, Tongkat Nabi Musa (yang menjelma menjadi seekor ular)."
Dua di antara tiga orang pendeta Yahudi itu setelah mendengar jawaban-jawaban serta penjelasan yang diberikan oleh Imam Ali r.a. lalu mengatakan, "Kami bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah!"
Tetapi seorang pendeta lainnya, bangun berdiri sambil berkata kepada Ali bin Abi Thalib, "Hai Ali, hati teman-temanku sudah dihinggapi oleh sesuatu yang sama seperti iman dan keyakinan mengenai benarnya agama Islam. Sekarang masih ada satu hal lagi yang ingin kutanyakan kepada anda."
"Tanyakanlah apa saja yang kau inginkan," sahut Imam Ali.
"Coba terangkan kepadaku tentang sejumlah orang yang pada zaman dahulu sudah mati selama 309 tahun, kemudian dihidupkan kembali oleh Allah. Bagaimana hikayat tentang mereka itu?" Tanya pendeta tadi.
Ali bin Ali Thalib menjawab, "Hai pendeta Yahudi, mereka itu ialah para penghuni gua. Hikayat tentang mereka itu sudah dikisahkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya. Jika engkau mau, akan kubacakan kisah mereka itu."
Pendeta Yahudi itu menyahut, "Aku sudah banyak mendengar tentang Qur'an kalian itu! Jika engkau memang benar-benar tahu, coba sebutkan nama-nama mereka, nama ayah-ayah mereka, nama kota mereka, nama raja mereka, nama anjing mereka, nama gunung serta gua mereka, dan semua kisah mereka dari awal sampai akhir!"
Ali bin Abi Thalib kemudian membetulkan duduknya, menekuk lutut kedepan perut, lalu ditopangnya dengan burdah yang diikatkan ke pinggang. Lalu ia berkata, "Hai saudara Yahudi, Muhammad Rasulullah SAW kekasihku telah menceritakan kepadaku, bahwa kisah itu terjadi di negeri Romawi, disebuah kota bernama Aphesus, atau disebut juga dengan nama Tharsus. Tetapi nama kota itu pada zaman dahulu ialah Aphesus (Ephese). Baru setelah Islam datang, kota itu berubah nama menjadi Tharsus (Tarse, sekarang terletak di dalam wilayah Turki). Penduduk negeri itu dahulunya mempunyai seorang raja yang baik. Setelah raja itu meninggal dunia, berita kematiannya didengar oleh seorang raja Persia bernama Diqyanius. Ia seorang raja kafir yang amat congkak dan dzalim. Ia datang menyerbu negeri itu dengan kekuatan pasukannya, dan akhirnya berhasil menguasai kota Aphesus. Olehnya kota itu dijadikan ibukota kerajaan, lalu dibangunlah sebuah Istana."
Baru sampai disitu, pendeta Yahudi yang bertanya itu berdiri, terus bertanya, "Jika engkau benar-benar tahu, coba terangkan kepadaku bentuk Istana itu, bagaimana serambi dan ruangan-ruangannya!"
Ali bin Abi Thalib menerangkan, "Hai saudara Yahudi, raja itu membangun istana yang sangat megah, terbuat dari batu marmer. Panjangnya satu farsakh (+/- 8 km) dan lebarnya pun satu farsakh. Pilar-pilarnya yang berjumlah seribu buah, semuanya terbuat dari emas, dan lampu-lampu yang berjumlah seribu buah, juga semuanya terbuat dari emas. Lampu-lampu itu bergelantungan pada rantai-rantai yang terbuat dari perak. Tiap malam apinya dinyalakan dengan sejenis minyak yang harum baunya. Disebelah timur serambi dibuat lubang-lubang cahaya sebanyak seratus buah, demikian pula di sebelah baratnya. Sehingga matahari sejak mulai terbit sampai terbenam selalu dapat menerangi serambi. Raja itu pun membuat sebuah singgasana dari emas. Panjangnya 80 hasta dan lebarnya 40 hasta. Di sebelah kanannya tersedia 80 buah kursi, semuanya terbuat dari emas. Di situlah para hulubalang kerajaan duduk. Disebelah kirinya juga disediakan 80 buah kursi terbuat dari emas, untuk duduk para pepatih dan penguasa-penguasa tinggi lainnya. Raja duduk di atas singgasana dengan mengenakan mahkota di atas kepala."
Sampai disitu pendeta yang bersangkutan berdiri lagi sambil berkata, "Jika engkau benar-benar tahu, coba terangkan kepadaku dari apakah mahkota itu dibuat?"
"Hai saudara Yahudi," kata Imam Ali menerangkan, "Mahkota raja itu terbuat dari kepingan-kepingan emas, berkaki 9 buah, dan tiap kakinya bertaburan mutiara yang memantulkan cahaya laksana bintang-bintang menerangi kegelapan malam. Raja itu juga mempunyai 50 orang pelayan, terdiri dari anak-anak para hulubalang. Semuanya memakai selempang dan baju sutera berwarna merah. Celana mereka juga terbuat dari sutera berwarna hijau. Semuanya dihias dengan gelang-gelang kaki yang sangat indah. Masing-masing diberi tongkat terbuat dari emas. Mereka harus berdiri di belakang raja. Selain mereka, raja juga mengangkat 6 orang, terdiri dari anak-anak para cendekiawan, untuk dijadikan menteri-menteri atau pembantu-pembantunya. Raja tidak mengambil suatu keputusan apa pun tanpa berunding lebih dulu dengan mereka. Enam orang pembantu itu selalu berada di kanan kiri raja, tiga orang berdiri di sebelah kanan dan yang tiga orang lainnya berdiri di sebelah kiri."
Pendeta yang bertanya itu berdiri lagi, lalu berkata, "Hai Ali, jika yang kau katakan itu benar, coba sebutkan nama enam orang yang menjadi pembantu-pembantu raja itu!"
Menanggapi hal itu, Imam Ali r.a. menjawab, "Kekasihku Muhammad Rasulullah SAW menceritakan kepadaku, bahwa tiga orang yang berdiri disebelah kanan raja, masing-masing bernama Tamlikha, Miksalmina, dan Mikhaslimina. Adapun tiga orang pembantu yang berdiri di sebelah kiri, masing-masing bernama Martelius, Casitius dan Sidemius. Raja selalu berunding dengan mereka mengenai segala urusan.
Tiap hari setelah raja duduk dalam serambi istana dikerumuni oleh semua hulubalang dan para punggawa, masuklah tiga orang pelayan menghadap raja. Seorang diantaranya membawa piala emas penuh berisi wewangian murni. Seorang lagi membawa piala perak penuh berisi air sari bunga. Sedang yang seorangnya lagi membawa seekor burung. Orang yang membawa burung ini kemudian mengeluarkan suara isyarat, lalu burung itu terbang di atas piala yang berisi air sari bunga. Burung itu berkecimpung didalamnya dan setelah itu ia mengibas-ngibaskan sayap serta bulunya, sampai sari-bunga itu habis dipercikkan ke semua tempat sekitarnya.
Kemudian si pembawa burung tadi mengeluarkan suara isyarat lagi. Burung itu terbang pula. Lalu hinggap di atas piala yang berisi wewangian murni. Sambil berkecimpung didalamnya, burung itu mengibas-ngibaskan sayap dan bulunya, sampai wewangian murni yang ada dalam piala itu habis dipercikkan ke tempat sekitarnya. Pembawa burung itu memberi isyarat suara lagi. Burung itu lalu terbang dan hinggap di atas mahkota raja, sambil membentangkan kedua sayap yang harum semerbak di atas kepala raja.
Demikianlah raja itu berada di atas singgasana kekuasaan selama tiga puluh tahun. Selama itu ia tidak pernah diserang penyakit apa pun, tidak pernah merasa pusing kepala, sakit perut, demam, berliur, berludah atau pun beringus. Setelah sang raja merasa diri sedemikian kuat dan sehat, ia mulai congkak, durhaka dan dzalim. Ia mengaku-aku diri sebagai "tuhan" dan tidak mau lagi mengakui adanya Allah SWT.
Raja itu kemudian memanggil orang-orang terkemuka dari rakyatnya. Barang siapa yang taat dan patuh kepadanya, diberi pakaian dan berbagai macam hadiah lainnya. Tetapi barang siapa yang tidak mau taat atau tidak bersedia mengikuti kemauannya, ia akan segera dibunuh. Oleh sebab itu semua orang terpaksa mengiakan kemauannya. Dalam masa yang cukup lama, semua orang patuh kepada raja itu, sampai ia disembah dan dipuja. Mereka tidak lagi memuja dan menyembah Allah SWT.
Pada suatu hari perayaan ulang-tahunnya, raja sedang duduk di atas singgasana mengenakan mahkota di atas kepala, tiba-tiba masuklah seorang hulubalang memberi tahu, bahwa ada balatentara asing masuk menyerbu kedalam wilayah kerajaannya, dengan maksud hendak melancarkan peperangan terhadap raja. Demikian sedih dan bingungnya raja itu, sampai tanpa disadari mahkota yang sedang dipakainya jatuh dari kepala. Kemudian raja itu sendiri jatuh terpelanting dari atas singgasana. Salah seorang pembantu yang berdiri di sebelah kanan --seorang cerdas yang bernama Tamlikha-- memperhatikan keadaan sang raja dengan sepenuh pikiran. Ia berpikir, lalu berkata di dalam hati, "Kalau Diqyanius itu benar-benar tuhan sebagaimana menurut pengakuannya, tentu ia tidak akan sedih, tidak tidur, tidak buang air kecil atau pun air besar. Itu semua bukanlah sifat-sifat Tuhan.
Enam orang pembantu raja itu tiap hari selalu mengadakan pertemuan di tempat salah seorang dari mereka secara bergiliran. Pada satu hari tibalah giliran Tamlikha menerima kunjungan lima orang temannya. Mereka berkumpul di rumah Tamlikha untuk makan dan minum, tetapi Tamlikha sendiri tidak ikut makan dan minum. Teman-temannya bertanya, 'Hai Tamlikha, mengapa engkau tidak mau makan dan tidak mau minum?'
'Teman-teman,' sahut Tamlikha, 'hatiku sedang dirisaukan oleh sesuatu yang membuatku tidak ingin makan dan tidak ingin minum, juga tidak ingin tidur.'
Teman-temannya mengejar, 'Apakah yang merisaukan hatimu, hai Tamlikha?'
'Sudah lama aku memikirkan soal langit,' ujar Tamlikha menjelaskan. 'Aku lalu bertanya pada diriku sendiri,'siapakah yang mengangkatnya ke atas sebagai atap yang senantiasa aman dan terpelihara, tanpa gantungan dari atas dan tanpa tiang yang menopangnya dari bawah? Siapakah yang menjalankan matahari dan bulan di langit itu? Siapakah yang menghias langit itu dengan bintang-bintang bertaburan?' Kemudian kupikirkan juga bumi ini, 'Siapakah yang membentang dan menghamparkan-nya di cakrawala? Siapakah yang menahannya dengan gunung-gunung raksasa agar tidak goyah, tidak goncang dan tidak miring?' Aku juga lama sekali memikirkan diriku sendiri, 'Siapakah yang mengeluarkan aku sebagai bayi dari perut ibuku? Siapakah yang memelihara hidupku dan memberi makan kepadaku? Semuanya itu pasti ada yang membuat, dan sudah tentu bukan Diqyanius'…"
Teman-teman Tamlikha lalu bertekuk lutut di hadapannya. Dua kaki Tamlikha diciumi sambil berkata, 'Hai Tamlikha dalam hati kami sekarang terasa sesuatu seperti yang ada di dalam hatimu. Oleh karena itu, baiklah engkau tunjukkan jalan keluar bagi kita semua!'
'Saudara-saudara,' jawab Tamlikha, 'baik aku maupun kalian tidak menemukan akal selain harus lari meninggalkan raja yang dzalim itu, pergi kepada Raja Pencipta Langit dan Bumi!'
'Kami setuju dengan pendapatmu,' sahut teman-temannya.
Tamlikha lalu berdiri, terus beranjak pergi untuk menjual buah kurma, dan akhirnya berhasil mendapat uang sebanyak 3 dirham. Uang itu kemudian diselipkan dalam kantong baju. Lalu berangkat berkendaraan kuda bersama-sama dengan lima orang temannya.                        
Setelah berjalan 3 mil jauhnya dari kota, Tamlikha berkata kepada teman-temannya, 'Saudara-saudara, kita sekarang sudah terlepas dari raja dunia dan dari kekuasaannya. Sekarang turunlah kalian dari kuda dan marilah kita berjalan kaki. Mudah-mudahan Allah akan memudahkan urusan kita serta memberikan jalan keluar. Mereka turun dari kudanya masing-masing. Lalu berjalan kaki sejauh 7 farsakh, sampai kaki mereka bengkak berdarah karena tidak biasa berjalan kaki sejauh itu.
Tiba-tiba datanglah seorang penggembala menyambut mereka. Kepada penggembala itu mereka bertanya,'Hai penggembala, apakah engkau mempunyai air minum atau susu?'
'Aku mempunyai semua yang kalian inginkan,' sahut penggembala itu. 'Tetapi kulihat wajah kalian semuanya seperti kaum bangsawan. Aku menduga kalian itu pasti melarikan diri. Coba beritahukan kepadaku bagaimana cerita perjalanan kalian itu!'
'Ah…, susahnya orang ini,' jawab mereka. 'Kami sudah memeluk suatu agama, kami tidak boleh berdusta. Apakah kami akan selamat jika kami mengatakan yang sebenarnya?' 'Ya,' jawab penggembala itu.
Tamlikha dan teman-temannya lalu menceritakan semua yang terjadi pada diri mereka. Mendengar cerita mereka, penggembala itu segera bertekuk lutut di depan mereka, dan sambil menciumi kaki mereka, ia berkata, 'Dalam hatiku sekarang terasa sesuatu seperti yang ada dalam hati kalian. Kalian berhenti sajalah dahulu di sini. Aku hendak mengembalikan kambing-kambing itu kepada pemiliknya. Nanti aku akan segera kembali lagi kepada kalian.'
Tamlikha bersama teman-temannya berhenti. Penggembala itu segera pergi untuk mengembalikan kambing-kambing gembalaannya. Tak lama kemudian ia datang lagi berjalan kaki, diikuti oleh seekor anjing miliknya."
Waktu cerita Imam Ali sampai di situ, pendeta Yahudi yang bertanya melonjak berdiri lagi sambil berkata, "Hai Ali, jika engkau benar-benar tahu, coba sebutkan apakah warna anjing itu dan siapakah namanya?"
"Hai saudara Yahudi," kata Ali bin Abi Thalib, "Anjing itu berwarna kehitam-hitaman dan bernama Qithmir. Ketika enam orang pelarian itu melihat seekor anjing, masing-masing saling berkata kepada temannya, kita khawatir kalau-kalau anjing itu nantinya akan membongkar rahasia kita! Mereka minta kepada penggembala supaya anjing itu dihalau saja dengan batu.
Anjing itu melihat kepada Tamlikha dan teman-temannya, lalu duduk di atas dua kaki belakang, menggeliat, dan mengucapkan kata-kata dengan lancar dan jelas sekali, 'Hai orang-orang, mengapa kalian hendak mengusirku, padahal aku ini bersaksi tiada tuhan selain Allah, tak ada sekutu apa pun bagi-Nya. Biarlah aku menjaga kalian dari musuh, dan dengan berbuat demikian aku mendekatkan diriku kepada Allah SWT.'
Anjing itu akhirnya dibiarkan saja. Mereka lalu pergi. Penggembala tadi mengajak mereka naik ke sebuah bukit. Lalu bersama mereka mendekati sebuah gua."
Pendeta Yahudi yang menanyakan kisah itu, bangun lagi dari tempat duduknya sambil berkata, "Apakah nama gunung itu dan apakah nama gua itu?"
Imam Ali menjelaskan, "Gunung itu bernama Naglus dan nama gua itu ialah Washid, atau disebut juga dengan nama Kheram!"
Ali bin Abi Thalib meneruskan ceritanya, "Secara tiba-tiba di depan gua itu tumbuh pepohonan berbuah dan memancur mata-air deras sekali. Mereka makan buah-buahan dan minum air yang tersedia di tempat itu. Setelah tiba waktu malam, mereka masuk berlindung di dalam gua. Sedang anjing yang sejak tadi mengikuti mereka, berjaga-jaga duduk sambil menjulurkan dua kaki depan untuk menghalang-halangi pintu gua. Kemudian Allah SWT memerintahkan Malaikat maut supaya mencabut nyawa mereka. Kepada masing-masing orang dari mereka Allah SWT mewakilkan dua Malaikat untuk membalik-balik tubuh mereka dari kanan ke kiri. Allah lalu memerintahkan matahari supaya pada saat terbit condong memancarkan sinarnya ke dalam gua dari arah kanan, dan pada saat hampir terbenam supaya sinarnya mulai meninggalkan mereka dari arah kiri.
Suatu ketika waktu raja Diqyanius baru saja selesai berpesta ia bertanya tentang enam orang pembantunya. Ia mendapat jawaban, bahwa mereka itu melarikan diri. Raja Diqyanius sangat gusar. Bersama 80.000 pasukan berkuda ia cepat-cepat berangkat menyelusuri jejak enam orang pembantu yang melarikan diri. Ia naik ke atas bukit, kemudian mendekati gua. Ia melihat enam orang pembantunya yang melarikan diri itu sedang tidur berbaring di dalam gua. Ia tidak ragu-ragu dan memastikan bahwa enam orang itu benar-benar sedang tidur.
Kepada para pengikutnya ia berkata, 'Kalau aku hendak menghukum mereka, tidak akan kujatuhkan hukuman yang lebih berat dari perbuatan mereka yang telah menyiksa diri mereka sendiri di dalam gua. Panggillah tukang-tukang batu supaya mereka segera datang ke mari!'
Setelah tukang-tukang batu itu tiba, mereka diperintahkan menutup rapat pintu gua dengan batu-batu dan jish (bahan semacam semen). Selesai dikerjakan, raja berkata kepada para pengikutnya, "Katakanlah kepada mereka yang ada di dalam gua, kalau benar-benar mereka itu tidak berdusta supaya minta tolong kepada Tuhan mereka yang ada di langit, agar mereka dikeluarkan dari tempat itu.,
Dalam gua tertutup rapat itu, mereka tinggal selama 309 tahun.
Setelah masa yang amat panjang itu lewat, Allah SWT mengembalikan lagi nyawa mereka. Pada saat matahari sudah mulai memancarkan sinar, mereka merasa seakan-akan baru bangun dari tidurnya masing-masing. Yang seorang berkata kepada yang lainnya, 'Malam tadi kami lupa beribadah kepada Allah, mari kita pergi ke mata air!'
Setelah mereka berada di luar gua, tiba-tiba mereka lihat mata air itu sudah mengering kembali dan pepohonan yang ada pun sudah menjadi kering semuanya. Allah SWT membuat mereka mulai merasa lapar. Mereka saling bertanya, 'Siapakah diantara kita ini yang sanggup dan bersedia berangkat ke kota membawa uang untuk bisa mendapatkan makanan? Tetapi yang akan pergi ke kota nanti supaya hati-hati benar, jangan sampai membeli makanan yang dimasak dengan lemak-babi.'
Tamlikha kemudian berkata, 'Hai saudara-saudara, aku sajalah yang berangkat untuk mendapatkan makanan. Tetapi, hai penggembala, berikanlah bajumu kepadaku dan ambillah bajuku ini!'
Setelah Tamlikha memakai baju penggembala, ia berangkat menuju ke kota. Sepanjang jalan ia melewati tempat-tempat yang sama sekali belum pernah dikenalnya, melalui jalan-jalan yang belum pernah diketahui. Setibanya dekat pintu gerbang kota, ia melihat bendera hijau berkibar di angkasa bertuliskan, 'Tiada Tuhan selain Allah dan Isa adalah Roh Allah.'
Tamlikha berhenti sejenak memandang bendera itu sambil mengusap-usap mata, lalu berkata seorang diri, 'Kusangka aku ini masih tidur!' Setelah agak lama memandang dan mengamat-amati bendera, ia meneruskan perjalanan memasuki kota. Dilihatnya banyak orang sedang membaca Injil. Ia berpapasan dengan orang-orang yang belum pernah dikenal. Setibanya di sebuah pasar ia bertanya kepada seorang penjaja rot, 'Hai tukang roti, apakah nama kota kalian ini?' 'Aphesus,' sahut penjual roti itu.
'Siapakah nama raja kalian?' tanya Tamlikha lagi. 'Abdurrahman,' jawab penjual roti.
'Kalau yang kau katakan itu benar,' kata Tamlikha, 'urusanku ini sungguh aneh sekali! Ambillah uang ini dan berilah makanan kepadaku!'
Melihat uang itu, penjual roti keheran-heranan. Karena uang yang dibawa Tamlikha itu uang zaman lampau, yang ukurannya lebih besar dan lebih berat."
Pendeta Yahudi yang bertanya itu kemudian berdiri lagi, lalu berkata kepada Ali bin Abi Thalib, "Hai Ali, kalau benar-benar engkau mengetahui, coba terangkan kepadaku berapa nilai uang lama itu dibanding dengan uang baru!"
Imam Ali menerangkan, "Uang yang dibawa oleh Tamlikha dibanding dengan uang baru, ialah tiap dirham lama sama dengan sepuluh dan dua pertiga dirham baru!"
Imam Ali kemudian melanjutkan ceritanya, "Penjual Roti lalu berkata kepada Tamlikha, 'Aduhai, alangkah beruntungnya aku! Rupanya engkau baru menemukan harta karun! Berikan sisa uang itu kepadaku! Kalau tidak, engkau akan ku hadapkan kepada raja!'
'Aku tidak menemukan harta karun,' sangkal Tamlikha. 'Uang ini ku dapat tiga hari yang lalu dari hasil penjualan buah kurma seharga tiga dirham! Aku kemudian meninggalkan kota karena orang-orang semuanya menyembah Diqyanius!'
Penjual roti itu marah. Lalu berkata, 'Apakah setelah engkau menemukan harta karun masih juga tidak rela menyerahkan sisa uangmu itu kepadaku? Lagi pula engkau telah menyebut-nyebut seorang raja durhaka yang mengaku diri sebagai tuhan, padahal raja itu sudah mati lebih dari 300 tahun yang silam! Apakah dengan begitu engkau hendak memperolok-olok aku?'
Tamlikha lalu ditangkap. Kemudian dibawa pergi menghadap raja. Raja yang baru ini seorang yang dapat berpikir dan bersikap adil. Raja bertanya kepada orang-orang yang membawa Tamlikha, 'Bagaimana cerita tentang orang ini?' 'Dia menemukan harta karun,' jawab orang-orang yang membawanya.
Kepada Tamlikha, Raja berkata, 'Engkau tak perlu takut! Nabi Isa AS memerintahkan supaya kami hanya memungut seperlima saja dari harta karun itu. Serahkanlah yang seperlima itu kepadaku, dan selanjutnya engkau akan selamat.'
Tamlikha menjawab, 'Baginda, aku sama sekali tidak menemukan harta karun! Aku adalah penduduk kota ini!'
Raja bertanya sambil keheran-heranan, 'Engkau penduduk kota ini?' 'Ya. Benar,' sahut Tamlikha.
'Adakah orang yang kau kenal?' tanya raja lagi. 'Ya, ada,' jawab Tamlikha.
'Coba sebutkan siapa namanya,' perintah raja. Tamlikha menyebut nama-nama kurang lebih 1000 orang, tetapi tak ada satu nama pun yang dikenal oleh raja atau oleh orang lain yang hadir mendengarkan. Mereka berkata. 'Ah…, semua itu bukan nama orang-orang yang hidup di zaman kita sekarang. Tetapi, apakah engkau mempunyai rumah di kota ini?'
'Ya, tuanku,' jawab Tamlikha. 'Utuslah seorang menyertai aku!'
Raja kemudian memerintahkan beberapa orang menyertai Tamlikha pergi. Oleh Tamlikha mereka diajak menuju ke sebuah rumah yang paling tinggi di kota itu. Setibanya di sana, Tamlikha berkata kepada orang yang mengantarkan, 'Inilah rumahku!'
Pintu rumah itu lalu diketuk. Keluarlah seorang lelaki yang sudah sangat lanjut usia. Sepasang alis di bawah keningnya sudah sedemikian putih dan mengkerut hampir menutupi mata karena sudah terlampau tua. Ia terperanjat ketakutan, lalu bertanya kepada orang-orang yang datang, 'Kalian ada perlu apa?'
Utusan raja yang menyertai Tamlikha menyahut, 'Orang muda ini mengaku rumah ini adalah rumahnya!'
Orang tua itu marah, memandang kepada Tamlikha. Sambil mengamat-amati ia bertanya, 'Siapa namamu?' 'Aku Tamlikha anak Filistin!'
Orang tua itu lalu berkata, 'Coba ulangi lagi!' Tamlikha menyebut lagi namanya. Tiba-tiba orang tua itu bertekuk lutut di depan kaki Tamlikha sambil berucap. 'Ini adalah datukku! Demi Allah, ia salah seorang diantara orang-orang yang melarikan diri dari Diqyanius, raja durhaka." Kemudian diteruskannya dengan suara haru, 'Ia lari berlindung kepada Yang Maha Perkasa, Pencipta langit dan bumi. Nabi kita, Isa AS, dahulu telah memberitahukan kisah mereka kepada kita dan mengatakan bahwa mereka itu akan hidup kembali!'
Peristiwa yang terjadi di rumah orang tua itu kemudian dilaporkan kepada raja. Dengan menunggang kuda, raja segera datang menuju ke tempat Tamlikha yang sedang berada di rumah orang tua tadi. Setelah melihat Tamlikha, raja segera turun dari kuda. Oleh raja Tamlikha diangkat ke atas pundak, sedangkan orang banyak beramai-ramai menciumi tangan dan kaki Tamlikha sambil bertanya-tanya, 'Hai Tamlikha, bagaimana keadaan teman-temanmu?'
Kepada mereka Tamlikha memberi tahu, bahwa semua temannya masih berada di dalam gua.
Pada masa itu kota Aphesus diurus oleh dua orang bangsawan istana. Seorang beragama Islam dan seorang lainnya lagi beragama Nasrani. Dua orang bangsawan itu bersama pengikutnya masing-masing pergi membawa Tamlikha menuju ke gua," demikian Imam Ali melanjutkan ceritanya.
"Teman-teman Tamlikha semuanya masih berada di dalam gua itu. Setibanya dekat gua, Tamlikha berkata kepada dua orang bangsawan dan para pengikut mereka, 'Aku khawatir kalau sampai teman-temanku mendengar suara tapak kuda, atau gemerincingnya senjata. Mereka pasti menduga Diqyanius datang dan mereka bakal mati semua. Oleh karena itu kalian berhenti saja di sini. Biarlah aku sendiri yang akan menemui dan memberitahu mereka!'
Semua berhenti menunggu dan Tamlikha masuk seorang diri ke dalam gua. Melihat Tamlikha datang, teman-temannya berdiri kegirangan, dan Tamlikha dipeluknya kuat-kuat. Kepada Tamlikha mereka berkata, 'Puji dan syukur bagi Allah yang telah menyelamatkan dirimu dari Diqyanius!'
Tamlikha menukas, 'Ada urusan apa dengan Diqyanius? Tahukah kalian, sudah berapa lamakah kalian tinggal di sini?'
'Kami tinggal sehari atau beberapa hari saja,' jawab mereka.
'Tidak!' sangkal Tamlikha. 'Kalian sudah tinggal di sini selama 309 tahun! Diqyanius sudah lama meninggal dunia! Generasi demi generasi sudah lewat silih berganti, dan penduduk kota itu sudah beriman kepada Allah yang Maha Agung! Mereka sekarang datang untuk bertemu dengan kalian!'
Teman-teman Tamlikha menyahut, 'Hai Tamlikha, apakah engkau hendak menjadikan kami ini orang-orang yang menggemparkan seluruh jagad?' 'Lantas apa yang kalian inginkan?' Tamlikha balik bertanya.
'Angkatlah tanganmu ke atas dan kami pun akan berbuat seperti itu juga,' jawab mereka. Mereka bertujuh semua mengangkat tangan ke atas, kemudian berdoa, 'Ya Allah, dengan kebenaran yang telah Kau perlihatkan kepada kami tentang keanehan-keanehan yang kami alami sekarang ini, cabutlah kembali nyawa kami tanpa sepengetahuan orang lain!'
Allah SWT mengabulkan permohonan mereka. Lalu memerintahkan Malaikat maut mencabut kembali nyawa mereka. Kemudian Allah SWT melenyapkan pintu gua tanpa bekas. Dua orang bangsawan yang menunggu-nunggu segera maju mendekati gua, berputar-putar selama tujuh hari untuk mencari-cari pintunya, tetapi tanpa hasil. Tak dapat ditemukan lubang atau jalan masuk lainnya ke dalam gua. Pada saat itu dua orang bangsawan tadi menjadi yakin tentang betapa hebatnya kekuasaan Allah SWT. Dua orang bangsawan itu memandang semua peristiwa yang dialami oleh para penghuni gua, sebagai peringatan yang diperlihatkan Allah kepada mereka.
Bangsawan yang beragama Islam lalu berkata, 'Mereka mati dalam keadaan memeluk agamaku! Akan ku dirikan sebuah tempat ibadah di pintu gua itu.'
Sedang bangsawan yang beragama Nasrani berkata pula, 'Mereka mati dalam keadaan memeluk agamaku! Akan ku dirikan sebuah biara di pintu gua itu.'
Dua orang bangsawan itu bertengkar, dan setelah melalui pertikaian senjata, akhirnya bangsawan Nasrani terkalahkan oleh bangsawan yang beragama Islam."
Sampai di situ Imam Ali bin Abi Thalib berhenti menceritakan kisah para penghuni gua. Kemudian berkata kepada pendeta Yahudi yang menanyakan kisah itu, "Itulah, hai Yahudi, apa yang telah terjadi dalam kisah mereka. Demi Allah, sekarang aku hendak bertanya kepadamu, apakah semua yang ku ceritakan itu sesuai dengan apa yang tercantum dalam Taurat kalian?"
Pendeta Yahudi itu menjawab, "Ya Abal Hasan, engkau tidak menambah dan tidak mengurangi, walau satu huruf pun! Sekarang engkau jangan menyebut diriku sebagai orang Yahudi, sebab aku telah bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba Allah serta Rasul-Nya. Aku pun bersaksi juga, bahwa engkau orang yang paling berilmu di kalangan umat ini!"
Demikianlah hikayat tentang para penghuni gua (Ashhabul Kahfi), kutipan dari kitab Qishasul Anbiya yang tercantum dalam kitab Fadha 'ilul Khamsah Minas Shihahis Sittah, tulisan As Sayyid Murtadha Al Huseiniy Al Faruz Aabaad, dalam menunjukkan banyaknya ilmu pengetahuan yang diperoleh Imam Ali bin Abi Thalib dari Rasul SAW.

60 Ciri - Ciri orang yang jatuh cinta

Ciri – cirri orang yang jatuh cinta yaituuuuu ..


1. Kamu melihat ada sesuatu yang berbeda dalam diri dia yang menarik untuk ditelusuri (ehhemm)
2. Merasa ada sesuatu yang menggelitik dari dalam diri kita tapi apaaa gitu ? J
3. Suka senyum-senyum atau ketawa-ketawa sendiri nggak jelas J
4. Suka curi-curi pandang ke si Doi
5. Kalo dia lagi ngeliat ke arah kita, jantung rasanya kayak mau copot nehh
6. Salting nee di depan dia
7. Nggak sadar suka mempermalukan diri sendiri
8. Berkeliaran di dekat dia terusss nee
9. Suka ngelamun mikirin si Doi
10. Mengkhayal yang indah-indah tentang kamu dan dia :D
11. Jadinya Nggak nafsu makan

Musik Jentreng Tarawangsa




      Pengertian Musik Jentreng Tarawangsa


Tarawangsa adalah kesenian dari sumedang tepatnya dari rancakalong yang merupakan salah satu jenis kesenian rakyat yang ada di Jawa Barat. "Tarawangsa" sendiri memiliki arti alat musik gesek yang memiliki dua dawai yang terbuat dari kawat baja atau besi dan nama dari salah satu jenis musik tradisional Sunda. Menurut sumber, Tarawangsa lebih tua keberadaannya daripada rebab, dan alat gesek yang lain. Rebab muncul di tanah Jawa setelah zaman Islam sekitar abad ke-1516, merupakan adaptasi dari alat gesek bangsa Arab yang dibawa oleh para penyebar Islam dari tanah Arab dan India. Setelah kemunculan rebab, tarawangsa biasa pula disebut dengan nama rebab jangkung (rebab tinggi), karena ukuran tarawangsa umumnya lebih tinggi daripada rebab. Pengertian Tarawangsa adalah semacam seni upacara menghormati dewi Padi (dewi Sri) dengan tarawangsa yang menjadi waditra pokoknya. Dan musik tarawangsa ini sering iringi dengan kecapi dan warga disana sering menyebutnya kacapi indung.


      Asal usul Musik Jentreng Tarawangsa


Menurut sumber yang saya temukan, Saat Rancakalong berada di bawah pemerintahan Mataram, Rakyat Rancakalong pernah ditimpa malapetaka yaitu hilangnya butiran padi dari dalam kulitnya. Padi banyak yang tidak jadi, biarpun berbuah tapi tidak berbiji atau hapa (Sunda). Kejadian ini diyakini bahwa masyarakat petani sudah melupakan tata tertib memuliakan padi atau Dewi Sri. Masyarakat pun gelisah dan panik menghadapi hal tersebut, dan mereka pun kebingungan dari mana dan kemana mereka harus mencari bibit padi. Para tokoh – tokoh  masyarakat pada waktu itu melihat terjadinya kelaparan, macam-macam penyakit, juga tidak sedikit yang meninggal dunia. Selanjutnya para tokoh masyarakat itu segera mengadakan musyawarah untuk menentukan keberangkatan ke Mataram untuk mencari bibit padi karena kabarnya di Mataram banyak bibit padi. Lalu ada utusan yang berangkat ke Mataram disertai utusan dari Sumedang yaitu Nyai Sumedang untuk membawa bibit padi itu.
Sesampainya di Mataram, mendapat kendala karena bibit padi di jaga dengan ketat tidak boleh di bawa keluar dari kerajaan Mataram dan selalu diincar oleh perampok, maka untuk membawa bibit padi tersebut para utusansalah satunya Embah Jati Kusumah menciptakan dua buah alat musik yang mempunyai fungsi sebagai alat untuk membawa benih padi dengan cara memasukannya ke dalam lubang resonator yang terdapat pada bagian belakang alat tersebut. Alat musik tersebut di beri nama Jentreng dan Tarawangsa.
Sampai di Rancakalong di sambut masyarakat dengan meriah karena keberhasilannya mendapatkan bibit padi. Dari mulai saat itulah kesenian Tarawangsa hidup dan berkembang di Rancakalong, pada awalnya Tarawangsa hanya merupakan kesenian yang bersifat instrumental akan tetapi kemudian oleh masyarakat Rancakalong dijadikan sebagai seni hormatan kepada Dewi Sri sehingga tidak hanya instrumen saja tetapi juga ada unsur upacara dan unsur tari. Kesenian ini dipergelarkan di Saung (rumah kecil tempat istirahat di sawah) sebagai upacara hormatan pada Dewi Sri dengan dipimpin oleh Saehu dan Paibuan.


      Instrumen Musik Jentreng Tarawangsa


Instrumen Musik Jentreng Tarawangsa adalah jentreng sabagai pengiring dari tarawangsa iru sendiri dan tarawangsa sebagai instrumen pokok yang berfungsi sebagai melodi pada musik ini. Alat musik tarawangsa terbuat dari kayu kenanga, jengkol, dadap,dan kemiri. Dalam ensambel, tarawangsa berfungsi  sebagai pembawa melodi / memainkan lagu, sedangkan jentreng berfungsi sebagai pengiring / mengiringi lagu.


      Cara memainkan Musik Jentreng Tarawangsa


.Sebagai alat musik gesek, tarawangsa tentu saja dimainkan dengan cara digesek. Akan tetapi yang digesek hanya satu dawai, yakni dawai yang paling dekat kepada pemain; sementara dawai yang satunya lagi dimainkan dengan cara dipetik dengan jari telunjuk tangan kiri. Kemudian, sebagai nama salah satu jenis musik, tarawangsa merupakan sebuah ensambel kecil yang terdiri dari sebuah tarawangsa dan sebuah alat petik tujuh dawai yang menyerupai kecapi, yang disebut Jentreng. Pemain tarawangsa hanya terdiri dari dua orang, yaitu satu orang pemain tarawangsa dan satu orang pemain jentreng
Alat Musik Jentreng Tarawangsa dimainkan dalam laras pelog, sesuai dengan jentrengnya yang distem ke dalam laras pelog. Demikian pula repertoarnya, misalnya tarawangsa di Rancakalong terdiri dari dua kelompok lagu, yakni lagu-lagu pokok dan lagu-lagu pilihan atau lagu-lagu tambahan, yang semua berlaraskan pelog. Lagu pokok terdiri dari lagu Pangemat/pangambat, Pangapungan, Pamapag, Panganginan, Panimang, Lalayaan dan Bangbalikan. Ketujuh lagu tersebut dianggap sebagai lagu pokok, karena merupakan kelompok lagu yang mula-mula diciptakan dan biasa digunakan secara sakral untuk mengundang Dewi Sri. Sedangkan lagu-lagu pilihan atau lagu-lagu yang tidak termasuk ke dalam lagu pokok terdiri dari Saur, Mataraman, Iring-iringan (Tonggeret), Jemplang, Limbangan, Bangun, Lalayaan, Karatonan, Degung, Sirnagalih, Buncis, Pangairan, Dengdo, Angin-angin, Reundeu, Pagelaran, Ayun Ambing, Reundeuh Reundang, Kembang Gadung, Onde, Legon (koromongan), dan Panglima.


      Pertunjukan  Musik Jentreng Tarawangsa


Musik Jentreng Tarawangsa biasanya disajikan berkaitan dengan upacara padi, misalnya dalam ngalaksa, yang berfungsi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah. Dalam pertunjukannya ini biasanya melibatkan para penari yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Mereka menari secara teratur.
Mula-mula laki-laki, disusul para penari perempuan. Mereka bertugas ngalungsurkeun (menurunkan) Dewi Sri dan para leluhur. Kemudian hadirin yang ada di sekitar tempat pertunjukan juga ikut menari. Tarian tarawangsa tidak terikat oleh aturan-aturan pokok, kecuali gerakan-gerakan khusus yang dilakukan Saehu dan penari perempuan yang merupakan simbol penghormatan bagi dewi padi. Menari dalam kesenian Tarawangsa bukan hanya merupakan gerak fisik semata-mata, melainkan sangat berkaitan dengan hal-hal metafisik sesuai dengan kepercayaan si penari. Oleh karena itu tidak heran apabila para penari sering tidak sadarkan diri. Semua Pemain Tarawangsa terdiri dari laki-laki, dengan usia rata-rata 50 – 60 tahunan. Mereka semuanya adalah petani.

Senin, 28 Maret 2011

Definisi dan Pengertian Sombong


Definisi sombng
"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena
sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri” (Luqman : 18)
PENGERTIAN SOMBONG
Definisi sombong sebagaimana disinyalir oleh Rasulullah  dalam sebuah hadist
“Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia”
(Riwayat Muslim)

Sabtu, 26 Maret 2011

Sejarah Islam

    Masa sebelum kedatangan Islam

Jazirah Arab sebelum kedatangan agama Islam merupakan sebuah kawasan perlintasan perdagangan dalam Jalan Sutera yang menjadikan satu antara Indo Eropa dengan kawasan Asia di timur. Kebanyakan orang Arab merupakan penyembah berhala dan ada sebagian yang merupakan pengikut agama-agama Kristen dan Yahudi. Mekkah adalah tempat yang suci bagi bangsa Arab ketika itu, karena di sana terdapat berhala-berhala agama mereka, telaga Zamzam, dan yang terpenting adalah Ka'bah. Masyarakat ini disebut pula Jahiliyah atau dalam artian lain bodoh. Bodoh disini bukan dalam intelegensianya namun dalam pemikiran moral. Warga Quraisy terkenal dengan masyarakat yang suka berpuisi. Mereka menjadikan puisi sebagai salah satu hiburan disaat berkumpul di tempat-tempat ramai.

Kamis, 24 Maret 2011

Cheat Mortal Kombat


Mortal Kombat 2 arcade game


Pada menu utama, tahan L2 dan tekan kotak, atas, bawah, Kanan, Kiri, R2, kotak untuk membuka klasik Mortal Kombat 2 arcade game di menu Kontent.


Membuka Karakter Scorpion


Pada menu utama, tahan L2 kemudian tekan Square, Up, L1, R1, Kiri, Kanan, Square untuk membuka Scorpion di Single Player, Co-Op, dan Versus mode.

Membuka Karakter Sub-Zero



Pada menu utama, tahan L2 kemudian tekan Square, Down, Up, L1 (2), Up, Square untuk membuka Sub-Zero di Single Player, Co-Op, dan Versus mode.


Membuka Karakter Baraka


Dalam Tomb Soul Portal, pergi ke area dimana Anda harus memanjat dinding. Anda akan melihat jalan yang mengarah ke kiri dan satu yang mengarah ke kanan; mengambil jalan ke kanan. Akan ada sebuah patung di jalan; menggunakan Fist of Ruin melanggarnya. Lanjutkan di sepanjang jalan dan menggunakan kemampuan lompat jauh menyeberangi kesenjangan dan mendapatkan Baraka Koin untuk membuka dalam Versus Mode.


Membuka Karakter Johnny Cage


Pergi ke daerah di Wu-Shi Academy di mana semuanya terbakar. Pergi ke ekstrim kanan gerbang, lalu melompat ke atas atap rumah. Jalankan ke kanan dan melompat untuk mencapai platform baru dengan batu besar yang menghalangi jalan Anda.

Membuka Karakter Kitana



Dalam arena Mortal Kombat 2 tingkat (tepat sebelum portal dengan dua patung di depannya) di Evil Monastery, Anda akan menemukan sejumlah pilar. Langsung pada patah setengah tiang, kemudian dobel lompat di atas atap.


Membuka Karakter Noob Saibot


Mainkan pertandingan dalam Verus Mode Sub-Zero vs Sub-Zero. Pemain satu akan menjadi Sub-Zero, dan Player dua akan menjadi Sub-Zero's saudara, Noob Saibot.


Membuka Karakter Reptil


Pergi ke bagian setelah Brotherhood Of Shadows di Hutan Hidup. Long Jump melintasi celah dengan air terjun kecil, lalu pergi melalui pintu. Dapatkan patung-patung tanah liat untuk datang untuk hidup, kemudian menghancurkan perisai mereka. Dapatkan salah satu dari mereka dekat kolom batu raksasa di sisi lain sungai, dekat tempat Anda masukkan. Membuang patung tanah liat ke dalamnya dan itu akan jatuh. Kembali ke tempat air terjun kecil itu terletak dan mendapatkan Reptil Koin untuk membuka dalam modus Versus.


Mudah kesehatan


Jika Anda menggunakan titik Save, kesehatan Anda akan sepenuhnya pulih, bahkan jika Anda tidak mensavenya.



Easy Test Your Might


Alih-alih hanya menekan X, tekan X + kotak untuk membuat segmen Uji Mungkin jauh lebih mudah.


Melawan Ermac


Dalam arena Warriors selama salah satu misi Smoker, berinteraksi dengan prajurit misterius di sebelah kiri tiga kali. Anda kemudian akan melawan Ermac. Catatan: Anda dapat melakukannya setiap saat.


Melawan Kano


Tepat sebelum Anda melawan Shao Khan menjelang akhir permainan, Kitana berada dalam sel kanan berjalan kembali dan sebagainya. Berbicara dengannya empat kali sampai penjaga muncul. Melawan dan mengalahkan mereka, lalu pergi di pintu masuk bahwa para penjaga keluar dari. Anda akan menemukan Jax dan melawan Kano.

Melawan Mileena



Catatan: Anda harus terlebih dahulu memiliki kemampuan Swing. Pergi ke kawasan hutan yang Hidup. Pada titik menyelamatkan pertama, harus ada cabang-cabang pohon. Ayunan di daerah ini di suatu tempat sampai Anda mendapatkan sebuah pohon. Memanjat dengan Wall Climb. Setelah jembatan panjang dengan banyak tantangan, anda akan akhirnya menemukan Mileena dan melawan dirinya.

Mengalahkan Baraka



Baraka memiliki empat strategi saat berperang. Yang pertama adalah dasar hanya satu-lawan satu melawan. Gunakan combo terbaik Anda dan juggles, tetapi jangan menahannya di udara terlalu lama atau ia akan menyerang Anda dengan pisau dan mengetuk kembali. Setelah berkelahi sebentar, dan ketika Anda merusak dirinya cukup, istirahat pendek urutan akan mulai, menunjukkan Baraka membebaskan beberapa biarawan dan pencahayaan mereka terbakar. Ia akan melemparkan dua biarawan pada Anda yang berjalan di atas api. Jangan terlalu dekat dengan mereka dan memilih mereka. Ini akan memberi Anda sedikit kesehatan. Terus berjuang Baraka seperti sebelumnya. Akhirnya, urutan istirahat lain akan dimulai. Setelah itu berakhir, Anda harus berjuang melawan proyektil Baraka. Gunakan topi Anda sebagai Kung Lao, bola api Anda sebagai Liu Kang, dan terus bergerak dan menghindari. Babak ini tidak akan terlalu lama. Sekali Anda telah merusak dirinya cukup, Anda akan melihat urutan istirahat terakhir. Baraka akan mengamuk dan memberi Anda akses ke dua senjata, yang Anda perlu menggunakan melawannya. Mengangkat senjata yang terdekat dengan Anda dan mulai hacking jauh di Baraka. Catatan: Anda tidak dapat memblokir sambil memegang senjata Anda. Ketika dia cukup rusak, Test Your Might Mungkin Anda akan terjadi, dan Anda harus menang untuk setrum Baraka. Sementara dia tertegun, menusuk dia di pedang Anda. Selanjutnya, mengambil pedang lain, kerusakan padanya, dan ulangi langkah-langkah di atas. Setelah Anda menyula dia kedua kalinya Anda dapat menggunakan kematian dan menghabisinya.


Orochi mengalahkan Hellbeast


Trik ini membutuhkan level 3 penuh Fatality meter. Segera setelah pertempuran dimulai, pendekatan salah satu Tarkatans (atau Demon Generalsl jika Anda memerangi satu di Foundry). Memukul mereka dengan Fatality cantik dan melakukan Kekejaman. Sedangkan di Fatality mode, terus menyerang Hellbeast dengan serangan cepat untuk menangani kerusakan banyak itu. Akan mati dalam beberapa detik.


Misi Smoker


-Menghancurkan sebuah patung di Wu-Shi Academy dan masukkan Warrior Shrine. Pejuang Kuil ini di bagian paling awal Shi Wu-daerah.


-Memecahkan dinding di Dead Pool untuk mengungkapkan rahasia kematian. Ini merupakan kawasan dengan paku di langit-langit dan sekitar enam Tarkata di ruangan. Anda dapat melihat di ujung ruangan dan Anda perlu istirahat empat bagian tengah dinding.


-Menawarkan engkau Pengorbanan Pengorbanan dalam Kamar di Soul Tombs. Anda harus masuk melalui ruangan yang tidak memiliki simbol hijau atau merah di atasnya. Lalu, apakah melemparkan udara untuk mendapatkan Tarkatas ke daerah berduri.


-Cari semua portal yang berwarn aungu dan melemparkan musuh ke dalam masing-masing untuk membuka portal. Hanya ada dua portal massa melemparkan ke dalam (satu di dekat Biara Kejahatan dan yang lainnya di tingkat bawah di dekat tempat pemanjatan).


-Untuk membuka Pit II, masukkan portal dan bertahan di puncak beku. Setelah Anda masuk ke portal, terus membunuh musuh-musuh yang muncul sampai Anda diberitahu bahwa Anda telah menang.

Secret item



Goro's Lair


Konsep Art : Di room 1, melempar musuh ke dalam kerangka di dinding.


Movie : Di ruang 2, Anda harus memiliki Double Langsung, atau dinding jalankan untuk mencapainya.


Konsep Art : Di kamar 3, menembak pada bulan dan akan muncul di tengah-tengah jembatan.


Konsep Art : Di ruang 4, pukulan musuh ke dalam lampu. Akan jatuh dan membuka kuncinya.


Fatality Input Berkas: Di ruang 5, Anda perlu Double Langsung untuk mendapatkannya.


Konsep art : Di kamar 6, drop-down di sisi kiri jembatan yang rusak.


Konsep art : Drop down di sisi kiri, ke arah Anda, ketika di ujung jembatan di bagian atas.


Wu-Shi Akademi


Konsep art : Di daerah 1, melemparkan seseorang di katapel ketiga. Ia akan menabrak dinding dan membuka kuncinya.


Kuil Warrior Vs. Mode: Di daerah 1, memukul seseorang ke dalam keempat katapel. Ini akan memecahkan hambatan yang menghalangi Anda dari Ying Yang.


Arena art : Di daerah 2, Anda memerlukan Swing bergerak. Wwing pada cabang dan menyeberang.


Membuka Karakter Johnny Cage : Di daerah 3, melompat di kiri bangunan Uji pertama Mungkin Anda, dan melompat ke atas pembukaan pertama Test Your Might.


Fatality Input Berkas: Di daerah 4, pergi ke tempat di mana anda memotong tali ke panci dan memanjat dinding kiri. Anda mungkin perlu Wall Run, lalu Double Langsung untuk mendapatkan di atas.


Konsep art : Di daerah 5, Anda memerlukan Swing bergerak. Anda kemudian dapat melompat di beberapa tiang dan sampai ke sana.


Konsep art : Dalam Warrior Shrine, Kekalahan Ermac untuk mendapatkannya.


Evil Monastery


Konsep art : Di room 1, jendela pertama di bagian atas musuh-musuh di mana kecelakaan melalui akan memiliki Koin Naga. Menembak itu dan Ying Yang akan muncul di sebelah Anda.


Konsep art : Di kamar 3, melemparkan dua musuh pada masing-masing patung cakar.


Membuka Karakter Kitana : Di ruang 4, melompat pada kolom yang rusak di sebelah kiri (persis lewat Shadow Priest), kemudian melompat ke kiri ke atap.


Konsep art : Di daerah Bos, kembalilah setelah Anda mengalahkan Bos dan ut harus ada di sana.


Living Forest


Konsep art : Di daerah 1, Anda harus ayunan di cabang untuk menemukan daerah rahasia di atas menyimpan patung. Masukkan tingkat tersembunyi di atas save (Anda harus berayun dan memanjat) dan Anda akan melihat Koin Naga; menembaknya.


Fatality Input Berkas: Di daerah 1, pergi ke akhir tingkat tersembunyi dan kekalahan Mileena.


Membuka Karakter Reptil : Di daerah 2, masuk ke dalam kawasan 3. Membuat tanah liat tentara datang untuk hidup dan melemparkan mereka ke dalam kolom yang setengah rusak di sisi kanan sungai. Itu benar di jalan bercabang dari sungai, dekat tempat Anda masukkan.


Konsep art: Di daerah 2, melempar tanah liat ke pintu solider bangunan di sudut barat daya.


Fatality Input Berkas: Di daerah 3, pergi tepat di belakang bagian atas pohon. Ada ruang di sisi kiri untuk pergi ke belakang pohon, tetapi Anda membutuhkan Langsung Double.


Konsep art : Di daerah 4, pergi di sisi kiri kepala ular raksasa dan Wall Jalankan menaiki dinding dan melompat di atas.


Konsep art : Di daerah 5, kembali ke ruangan ini setelah menyelesaikan tingkat dan langkah di dalam lingkaran. Patung akan terbang pada Anda seperti sebelumnya. Menghancurkan mereka semua dan mendapatkannya. Ini lebih mudah untuk dilakukan di Ko-Op mode, tetapi mungkin dalam satu pemain.


Fatality Input Berkas: Di daerah 6, terjadi di lorong menuju rumah Reptil ada mata di bagian atas terowongan yang akan setengah tertutup. Menembak itu dan mendapatkan ikon.


Soul Tomb


Arena art : Sebelum gedung, lihat kiri dalam lingkaran dan Anda akan melihat Koin Naga; menembaknya.


Arena art: Di ruang utama, di atas pintu yang mengarah ke Baraka adalah sebuah ikon. Anda mungkin perlu Wall Jalankan untuk mendapatkannya.


Kombat Tomb dalam modus Vesus: Di ruang merah 1, melempar musuh berduri di masing-masing perangkat.


Membuka Karakter Baraka : Di tengah ruangan merah pintu, memanjat tengkorak dan bergerak ke kanan. Break patung kemudian lanjutkan seperti itu dan melompat di dekat pintu lantai dua.


Movie : Di ruang merah pintu tengah, harus ada Ying Yang lain di lantai di mana patung itu pecah.


Movie : Dalam Uji labirin berduri Mungkin, Wall Jalankan atas samping dan menendang tengkorak untuk membuatnya masuk di pintu keluar. Seorang pendeta akan muncul di tengah lingkaran. Membunuh dia dan mendapatkannya.


Fatality Input Berkas: Di ruang merah tengah 2, masuk di sudut kiri bawah dan melompat ke sana. Anda tidak dapat melihat hal itu, tetapi ia ada.


Fatality Input Berkas: Di tengah-tengah ruangan merah 3, memecahkan tembok dan menembak Koin Naga.


Konsep art : Di ruang merah kiri 1, membunuh kerangka Berdarah di latar belakang.


Konsep art : Di ruangan Hellbeast, kembali ke ruangan setelah Anda mengalahkannya. Berdiri pada tombol di sisi kanan ruangan selama sekitar lima hingga sepuluh detik.


Kombinasi tombol : Di pintu hijau room 1: tidak ada rahasia yangs yin. Namun, lengkap Asap pertama misi dengan melemparkan empat Tarkatans ke dalam empat dinding pecah untuk mengungkapkan kombinasi tombol fatal.


Arena art : Di pintu hijau kamar 2, ada rantai di sebelah kanan yang memiliki kait di atasnya. Lemparkan seseorang di atasnya.


Konsep art : Di ruang pintu hijau 2 kanan 1, di tengah lingkaran di mana platform yang terletak, pukulan yang Baraka ke dinosaurus terbang.


Kombat Karang dalam modus Vesus: Di ruang pintu hijau 2 kanan 3, terdapat sebuah patung di sebelah kiri. Break itu dan mengikuti jalan.


FatalityInput Berkas : Di ruang pintu hijau 2 kanan 3, di sana di mana Anda mengumpulkan Ying Yang di atas, dinding berlari dan melompat di atas sel untuk mengumpulkan yang lain.


Fatality Input Berkas : Di ruangan 2 pintu hijau atas, melompat di tengah-tengah di mana Anda bertarung Barakas, dan lompat jauh ke kanan.


Arena art : Di ruang pintu hijau 2 kiri 1, kembali ke makam jiwa setelah Anda menyelesaikannya.


Gurun / NetherRealm


Fatality Input Berkas : Pada Wasteland utama, ada Ying Yang di atas save. Naik ke lantai dua dan pindah seperti itu.


Konsep art : Dalam Wasteland utama, melempar atau pukulan musuh ke tiang di tengah selokan.


Konsep art : Dalam Wasteland cerita kedua gua, Go kembali setelah Anda menyelesaikan daerah ini dan membunuh Oni Maharaja.


Fatality Input Berkas : Dalam kisah ketiga Wasteland gua, Ke sebelah kanan di mana Anda menyimpan Kabal.


Membuka Karakter Sub-Zero : Pada tingkat utama Wasteland gua,: Setelah Sub-Zero naik perahu, pergi ke bagian belakang kiri singa.


Konsep art : Di room 1, pergi di atas dan di sebelah kanan roda berduri.


Arena art : Di kamar 2, pergi jauh-jauh ke sudut kanan bawah. Akan ada Koin Naga; menembaknya.


Konsep art : Di kamar 3, pergi kembali setelah kau mengalahkan Goro dan itu akan berada di sana.


Arena art : Pada DeadPool, melempar tiga musuh di kolam renang. Akan muncul di bagian atas kiri persegi panjang.


Arena art : Dalam NetherRealm, di atas gerbang ke-2.


Foundry


Arena art : Sebelum Anda pergi di portal, melakukan fatal sementara di tengah naga di lantai.


Konsep art : Di ruang utama, naik tangga lalu melompat ganda di atas sana. Lanjut untuk beralih dari dinding untuk merebut itu.


Fatality Input Berkas : Di ruang utama, naik tangga di sebelah kiri lalu terus lurus. Anda akan langsung di bawahnya. Jalankan menaiki dinding tembok dan melompat ke balkon kecil itu.


Membua Karakter Scorpion : Pergilah ke lorong utama terhadap Anda dan beberapa musuh akan meledak keluar. Lempar satu ke sisi kiri dan dinding akan istirahat. Di sana, melempar musuh ke dalam lava, melompat kepadanya, dan naik ke langkan.


Arena art : Di room 1, tetapi Anda tidak dapat melakukan hal ini sampai Anda mendapatkan senjata yang membuat tingkat ini. Setelah Anda mendapatkannya, memanjat tangga kiri dan double melompat ke dalam lubang di mana panci yang keluar (di atas pintu kau datang dalam). Anda harus mampu berdiri di sana. Menggunakan senjata dan memecahkan pot untuk mendapatkannya.


Konsep art : Di ruang 2, ke kiri dari api.


Movie: Di kamar 3, naik ke cerita kedua. Ketika di tengah-tengah di atas panci, gunakan gerakan yang kuat untuk memecahkan dinding, lalu menembak Koin Naga.


Konsep art : Di ruang 4, melempar musuh ke palu menghantam sama seperti mereka hancur bersama-sama.


Konsep art : Di ruang 5, menggunakan senjata dan memotong pipa-pipa bawah rakasa kepala.


Ko-Op mode


Goro's Lair dalam modus Vesus: Dalam Goro's Lair, pergi ke kamar 5 dan berdiri di tombol koperasi. Ini akan membawa Anda ke sebuah ruangan. Anda harus melempar musuh ke setiap bel, maka Anda dapat salib dan mendapatkan Ying Yang.


Wu-Shi Arena di modus Vesus: Ini adalah di daerah yang sama di mana-Shi Wu Academy 2 ditemukan. Hanya pergi ke kanan dan Anda harus melihatnya.


Tanah terlantar dalam modus Vesus: Pada Portal, pergi ke tingkat atas. Ke kiri akan ada tombol koperasi. Berdiri pada mereka dan langkan akan keluar. Anda sekarang dapat melompat pada platform yang tinggi.


Menara dalam modus Vesus: Dalam Biara Kejahatan, pergi ke kamar 2 dan Anda akan melihat tombol koperasi di samping. Ini membuka ruang yang dapat Anda masukkan. Lalu, ke kiri dan Anda akan melihat sebuah sel dengan Ying Yang di dalamnya, ke kanan dari pria yang duduk di kursi. Memecahkan Fist Of Ruin patung dan sel akan terbuka.


Deadpool dalam modus Vesus: Dalam Hidup Hutan, pergi ke daerah 5 dan anda akan melihat tombol koperasi di sisi utara ruangan berputar. Berdiri pada mereka dan itu akan membuka ruangan. Anda akan melihat Ying Yang setelah memasuki ruangan.


Hutan hidup dalam modus Vesus: Dalam ruangan yang sama Hidup Forest 1, pergi dekat bola emas dan drop-down di sebelah kanan itu. Anda harus mendapatkan Ying Yang kedua.


Unknown: Dalam WuShi Akademi, berdiri di co-op Johnny Cage tombol di mana berada. Tepat di seberang adalah sebuah bangunan dengan senjata dan upgrade kesehatan. Johnny Cage akan memberitahu Anda untuk mendapatkan senjata untuk memotong tali dari pot. Itu ada di sana. Rumah utara tombol akan terbuka. Masuk dan ada Ying Yang di belakang pohon. Anda perlu Double Langsung untuk mendapatkannya.


Fatality


Baraka
Angkat Blade Fatality: Tekan Bawah, Kiri, Kanan (2),Kotake.
Slice pemenggalan kepala Fatality: Tekan kiri(4), kotak.
Blade Slam: Tekan R1 + segitiga.
Blade Chop: Tekan R1 + O.
Blade Spark: Tekan R1 + kotak.
Blade Spin: Tekan R1 + segitiga.
Langsung Spark: Tekan R1 + kotak, kotak.


Johnny Cage
Uppercut pemenggalan kepala Fatality: Tekan kiri(4), kotak.
Punching Bag Fatality: Press atas, kiri(3), kotak.
Torso Rip Fatality: Press bawah(2), Kanan (2), kotak.
Hijau Bolt: Tekan R1 + kotak.
Quick Draw Bolt: Tekan R1 + kotak, kotak (2).
Shadow Kick: Tekan R1 + O.
Shadow Uppercut: Tekan R1 + segitiga.


Kitana
Chop Kepala Fatality: Tekan kiri(2), kanan(2), kotak.
Kiss Of Death: Tekan Kanan (4), segitiga.
Udara Fan Aduk: Di udara, tekan R1 + O.
Fan Lift: Tekan R1 + segitiga.
Fan Aduk: Tekan R1 + O.
Teleport: Tekan R1 + kotak.


Kung Lao
Tubuh Slice Fatality: Tekan Kanan (4), kotak.
Buzzsaw Fatality: Tekan Kanan (2), atas (2), kotak.
Friendly Rabbit Fatality: Tekan atas(3), bawah, kotak.
Aduk Kepala Fatality: Tekan Kiri, Kanan, Kiri (2), kotak.
Sakit kepala Fatality: Press atas, bawah, atas, kanan, kotak.
Banyak Chops Fatality: Tekan atas (2), kiri, atas, kotak.
Mid-Air Slice Fatality: Tekan atas (3), Kanan, kotak.
Rabbit tidak ramah Fatality: Tekan Kiri, atas, kanan(2), kotak.
Razor Edge Kekejaman: Tekan kiri(2), atas(2), O.
Hat Control Mutality: Tekan Kiri, Kanan (2), Kiri, segitiga.
Tornado Mutality: Press atas, Kanan, Bawah, Kiri, segitiga.
Lengan Cutter: Tekan Kiri, Kanan, Kiri, bawah, kotak.


Liu Kang
Lengan Rip Fatality: Tekan Bawah, Kiri, Kanan, atas, kotak.
Bonebreak Fatality: Tekan Kiri, atas (2), kanan, kotak.
Naga Fatality: Tekan Bawah, Kanan, Kiri (2), kotak.
Fire / Kick Fatality Combo: Tekan Kiri, Kanan, Bawah (2), kotak.
Uppercut flipping Fatality: tekan atas, Kanan, Bawah, Kiri, kotak.
Headclap Fatality: Tekan Kanan, Atas, Kanan, atas, kotak.
Shaolin Soccer Fatality: Tekan Bawah, Kiri, atas, kanan, kotak.
Stomp Fatality: Tekan kiri(3), atas, kotak.
Rage Mode Kekejaman: tekankanan, atas, bawah(2), O.
Dragon's Fury Mutality: Tekan Kiri, Kanan, Atas (2), segitiga.
Fire Trails Mutality: tekanatas, bawah, atas, bawah, segitiga.


Reptil


Face Rip Fatality: Tekan atas(2), Kanan, Kiri, kotak.
Kepala Makan Fatality: Tekan Kiri, Kanan, Kiri, Down, kotak.
Tersembunyi Chomp Fatality: Tekan kiri(3), bawah, kotak.
Asam Spit: Tekan R1 + kotak.
Quick Orb: Tekan R1 + O.
Slide: Tekan R1 + segitiga.
Lambat Homing Orb: Tahan R1 + O selama tiga detik.


Scorpion
Flame Fatality: Tekan atas(2), bawah (2), kotak.
Tombak Slice Fatality: Tekan Kanan, Bawah, Kanan (2), kotak.
Membakar Blade Kekejaman: Tekan Kanan, Kiri, Kanan (2), O.
Angkat Neraka Mutality: Tekan bawah(3), atas, segitiga.
Bakar komentar: Tahan L1 + R1 + L2 + R2 + Atas dan Scorpion akan berkata "bakar".


Sub-Zero
Bekukan menghancurkan Fatality: Tekan kiri(2), Bawah, Kanan, kotak.
Beku Uppercut Fatality: Tekan Kanan (2), bawah, kanan, kotak.
Spine Freeze Fatality: Tekan Kanan, Bawah, Kanan (2), kotak.
Radang dingin Kekejaman Rage: Press atas, bawah, kiri, atas, O.
Es Stomp Mutality: Tekan atas(2), bawah, atas, segitiga

By unNy blogs

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...